Dilah Prayoga: Jelema Mah Hade Goreng Ku Baso Eehhhh Ku Basa

Mata Sosial Indonesia

Sukabumi – Siapa yang tidak kenal dengan kelezatan baso? Baru-baru ini, Dilah Prayoga membagikan pemikirannya di akun media sosialnya tentang makanan yang selalu bisa menghangatkan hati, terutama saat hujan. Dalam unggahannya, ia menulis, “Jelema Mah Hade Goreng Ku Baso Eehhhh Ku Basa. Sangu make baso adalah makanan yang me wareug kan! Cocok dinikmati saat hujan. Saat lapar melanda. Saat ber sama mu.” Selasa, 14 Januari 2024.

Dilah mengungkapkan bahwa istilah “hade goreng ku basa” tidak hanya sekadar ungkapan, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam budaya Sunda. “Hade goreng ku basa” berarti baik buruknya situasi seringkali ditentukan oleh komunikasi. Kata “hade” dalam bahasa Sunda sendiri berarti baik. Melalui pandangannya, Dilah ingin mengingatkan kita bahwa komunikasi yang baik bisa menciptakan situasi yang lebih positif, mirip dengan bagaimana sepiring baso yang hangat bisa menghangatkan suasana hati kita.

Dari berbagai informasi yang Dilah baca, dia menyadari bahwa peribahasa dalam bahasa Sunda merupakan bagian dari warisan budaya nusantara yang kaya. “Peribahasa Sunda adalah bahasa perbandingan yang menggambarkan kehidupan manusia,” jelasnya. Ia berharap, dengan mengangkat tema ini, masyarakat bisa lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya yang ada di sekitar kita.

Jadi, siap-siap untuk merasakan kelezatan baso sambil merenungkan makna mendalam dari setiap suapnya! Mari kita nikmati kehangatan makanan ini, bukan hanya untuk lidah, tetapi juga untuk hati. Jangan lupa ikuti perjalanan Dilah Prayoga dalam mengeksplorasi lebih banyak tentang budaya dan kuliner kita. Eehhhh, ku basa!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *