DR. Awan Setiawan, M.S.I: Belajar Tidak Ada Batasan dan Budaya Tidak Ada Kadaluarsanya

Mata Sosial Indonesia

Pendidikan32 Dilihat

Sukabumi, – DR. Awan Setiawan, M.S.I mengatakan bahwa budaya dan pendidikan sangatlah penting, dirinya ini menggali hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan, dua elemen vital dalam kehidupan kita yang saling mempengaruhi dan tidak bisa dipisahkan, Sabtu 04 Januari 2025.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan matasosial, Dr. Awan menekankan pentingnya kolaborasi kedua aspek ini. “korelasi Pendidikan dan kebudayaan adalah di tempat yang sama,” ungkapnya. Dalam kesempatan itu, beliau juga mengapresiasi peran pelajar dan generasi muda. “Saya sangat menghargai semangat dan kreativitas mereka (para generasi bangsa ini yang terus tekun belajar,” lanjutnya saat berbincang dengan Matasosial.

Menurut Dr. Awan, Pendidikan dan kebudayaan itu adalah merupakan dua sisi instrumen kehidupan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dengan berbagai alasan, tempatnya sama, porsinya sama, sma sama penting dan mempengaruhi. Beliau menjelaskan bahwa keduanya selalu berinteraksi.

“Pendidikan berubah seiring perkembangan kebudayaan, dan sebaliknya, kebudayaan berkembang melalui proses pendidikan. Dengan kata lain, setiap langkah dalam pendidikan dapat membentuk dan dipengaruhi oleh budaya, menciptakan siklus yang dinamis,” jelasnya.

Ini merupakan refleksi mendalam mengenai pentingnya sinergi antara pendidikan dan budaya dalam membentuk karakter generasi muda kita.

Dirinya berharap agar semua orang, di mana pun berada, tidak pernah mengabaikan pendidikan dan budaya jati diri kita sebagai bangsa yang besar.

“Kita harus rawat dan jaga budaya kearifan lokal kita. Jangan sampai kita terombang-ambing dalam lautan zaman yang semakin canggih dan serba instan ini,” ujarnya.

Dalam pandangannya, pendidikan dan budaya bisa didapat dari pembelajaran formal atau non formal serta di lingkungan yang saling mendukung.

“Bersama budaya dan pendidikan, kita bisa melangkah dengan baik dan lebih baik. Tentunya, semua ini tidak lepas dari aturan agama dan norma masing-masing di setiap wilayah itu sendiri. Yang pasti, belajar tidak ada batasan dan budaya tidak ada kadaluarsanya,” tutupnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *