Kerajaan Tertua di Sulawesi, seperti Kerajaan Luwu, memiliki sejarah panjang yang kaya akan nilai-nilai dan falsafah hidup yang luhur. Meskipun berkembang dalam konteks kebudayaan dan kepercayaan lokal yang unik, banyak nilai-nilai yang dianut oleh kerajaan ini yang sejalan dengan ajaran-ajaran dalam Al-Qur’an. Berikut ini beberapa kesamaan inti yang dapat dijadikan jembatan pemahaman antara falsafah kerajaan ini dengan ajaran Al-Qur’an.
- Kearifan Lokal dan Ketakwaan kepada Tuhan
Kerajaan Luwu, misalnya, sangat menjunjung tinggi kearifan lokal yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Nilai-nilai ini sejalan dengan ajaran Al-Qur’an yang mengajarkan pentingnya ketakwaan kepada Tuhan dan hidup dalam keharmonisan dengan ciptaan-Nya.
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al-Isra: 37)
- Kebijaksanaan dalam Pemerintahan
Kepemimpinan dalam kerajaan-kerajaan di Sulawesi seringkali didasarkan pada prinsip-prinsip kebijaksanaan dan keadilan. Ini sangat sejalan dengan ajaran Al-Qur’an yang menekankan pentingnya keadilan dan kebijaksanaan dalam memimpin.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)
- Persatuan dan Kesatuan
Kerajaan-kerajaan di Sulawesi seringkali menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara rakyatnya. Nilai ini juga sangat sejalan dengan ajaran Al-Qur’an yang menekankan pentingnya hidup rukun dan bersatu dalam kebaikan.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS. Ali ‘Imran: 103)
- Pendidikan dan Pengetahuan
Kerajaan-kerajaan di Sulawesi selalu mendorong pendidikan dan pengetahuan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an juga menekankan pentingnya mencari ilmu dan menggunakan pengetahuan untuk kebaikan.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)
Melalui kesamaan nilai-nilai ini, kita dapat melihat bahwa falsafah Kerajaan Tertua di Sulawesi dan ajaran Al-Qur’an sama-sama mendorong manusia untuk hidup dalam keharmonisan, keadilan, persatuan, dan pendidikan. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana falsafah kerajaan ini dan ajaran Al-Qur’an dapat saling melengkapi dan menginspirasi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ditulis Oleh Andi Mursalim Petta Sabbi
Dari berbagai Sumber
Sumoga Bermanfaat
Januari 2025