Kisah Tragis Sang Ikan di Air Bening Berakhir Bahagia
Di dalam air bening nan dingin, seekor ikan berenang riang. Siang dan malam, ia berenang tanpa henti, menikmati kebebasan di lautan luas. Ikan tak pernah merasa kedinginan, karena air memeluknya dengan lembut, menciptakan rasa nyaman yang menyenangkan.
Namun, di balik keceriaan dan kebebasan itu, ada sesuatu yang dirasakan Ikan tapi tak dimilikinya. Sesuatu yang membuat hatinya terasa panas dan menjemukan. Suatu hari, saat berenang di antara terumbu karang, ia bertemu dengan Alga, sahabat lamanya.
“Hidupku penuh kebebasan,” kata Ikan kepada Alga, “tapi tanpa cinta, hatiku terasa panas, menjemukan.” Alga hanya tersenyum dan mengangguk, mengerti perasaan sahabatnya itu.
Ikan terus berenang, berpikir dalam-dalam tentang perasaan yang membuat hatinya gundah. Bagaimana rasanya cinta? Cinta yang membuat hati berkahir? Pikirannya tak henti-henti memikirkan hal itu. Hari demi hari, Ikan terus mencari jawaban, namun yang ditemukannya hanyalah kesepian dan kehampaan di tengah kebebasan yang luas.
Suatu malam, badai besar melanda lautan. Gelombang tinggi menghantam terumbu karang dan menyapu segala yang ada di sekitarnya. Ikan berusaha berenang sekuat tenaga, tapi arus yang kuat menyeretnya jauh dari rumahnya. Ia terdampar di sebuah teluk yang sunyi dan asing.
Di sana, Ikan menemukan dirinya sendirian. Hatinya semakin panas dalam sepi, tanpa seorangpun yang menemani. Namun, di balik kesedihan itu, ada secercah harapan yang menghangatkan hatinya.
Di teluk yang sunyi itu, Ikan bertemu dengan sesama ikan yang manis. Mereka berenang bersama, saling berbagi cerita dan kebahagiaan. Dalam pelukan cinta ikan, Ikan menemukan kebahagiaan yang selama ini dirindukannya.
Mata Ikan yang tadinya sendu kini bersinar kembali. Dunia yang sebelumnya kelabu berubah menjadi penuh warna. Mereka hidup bahagia di teluk itu, berenang bersama dalam cinta dan kebahagiaan.
Akhirnya, Ikan mengerti bahwa meski air bening memeluk tubuhnya, cinta sejati tetaplah kebutuhan dalam keabadian. Dan kini, dengan cinta di hatinya, tak ada lagi yang ia tangis. Ia menemukan makna hidup yang sebenarnya, bersama Pasangannya, di teluk yang penuh kasih sayang dan kebahagiaan.
cerita fiktif