Majalengka – Dalam dunia yang semakin tidak menentu ini, Nyimas Yulisya Prahasta KS hadir membawa pesan yang menggugah semangat kita untuk terus berjuang mencapai tujuan hidup. Melalui tulisannya, ia mengajak kita untuk merenungkan perjalanan hidup yang sering kali dipenuhi dengan berbagai hambatan dan tantangan, Jum’at 03 Desember 2025.
“Kita sering melakukan spekulasi, pengorbanan tanpa pamrih untuk memperjuangkan banyak hal tetapi tidak kunjung mendapatkan hasil sesuai harapan. Akhirnya, kita kecewa dan sulit menerima ekspektasi,” ungkap Nyimas.
Namun. Ia menekankan pentingnya ikhtiar dan kesadaran dalam setiap langkah yang kita ambil. “Sebenarnya, seberapa banyak ikhtiar yang kita lakukan, hasil akhir itu sudah ada dalam ketetapan Allah. Tapi bukan berarti kita tidak boleh berikhtiar,” terangnya.
Dalam Opininya, Nyimas menjelaskan bahwa sebelum melangkah, kita harus menganalisis dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang. Hal ini memungkinkan kita untuk memprediksi apa yang baik dan buruk, serta seberapa besar keberhasilan yang bisa diraih. Dia juga menekankan pentingnya berkarya dan berikhtiar dengan konsisten, atas dasar niat baik tanpa obsesi akan keserakahan.
“Ketika kita berkarya, libatkan Allah dalam setiap ikhtiar. Hidup dalam keikhlasan dan menunaikan kewajiban akan memudahkan segala sesuatu. Ketika kita berbuat baik, kosongkan setiap obsesi, fokus pada nilai baik, dan serahkan hasil akhir kepada-Nya,” tuturnya.
Nyimas percaya bahwa terkadang, obsesi untuk menghasilkan sesuatu justru bisa menjauhkan kita dari jalan terbaik dalam hidup. Oleh karena itu, mari kita tetap semangat berkarya, menggali potensi diri, dan yakin bahwa segala yang kita butuhkan sudah dipersiapkan oleh Allah. Dengan izin dan ridho-Nya, semua bisa kita raih tanpa kita sadari sebelumnya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami lebih dalam pemikiran Nyimas Yulisya Prahasta KS dalam berbagai postinganya, ini bukan hanya sekadar bacaan, tetapi merupakan motivasi dan inspirsi untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna dan penuh kesadaran.