Proyek P5 SMAMTER: Generasi Z Siap Berwirausaha!

Sukabumi – SMA Mutiara Terpadu (SMAMTER) Palabuhanratu bikin heboh lagi dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Jilid ke-2! Tahun ini, acara berlangsung selama sebulan penuh mulai Senin, 3 Februari 2025, dengan tema kewirausahaan yang seru abis. #ProyekP5

Menurut Dr. Rastya Mutiarani Zahra, S.Pd., M.Sn., Kepala Sekolah SMAMTER, tujuan dari program P5 ini adalah melatih siswa dalam berinovasi, berkolaborasi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. “Selama satu bulan ini, siswa aktif memasarkan produk mereka. Kami ingin memberikan dampak positif bagi mereka agar siap menghadapi dunia usaha,” ujarnya.

#WirausahaMuda

Kegiatan kali ini mencakup tiga kategori utama yang dikerjakan siswa: Food & Breakfast dengan produk makanan olahan berbahan dasar ikan laut khas Palabuhanratu, Jasa-Layanan seperti karaoke dan photobooth yang menjadi magnet pengunjung, serta Game-Wahana rumah hantu dan permainan ala Squid Game hasil kreasi siswa.

#ProdukKeren

Rastya juga bangga menyebutkan bahwa beberapa produk sudah dipasarkan secara luas, termasuk di platform online. “Tak hanya dipamerkan, beberapa produk sudah dipasarkan secara luas, termasuk melalui platform online. Salah satu produk unggulan, mie berbahan dasar ikan dan steak hasil racikan siswa, telah menerima orderan hingga 1.000 porsi,” jelas Rastya.

#ProdukUnggulan

Meskipun berlangsung selama sebulan, Rastya memastikan bahwa kegiatan ini tidak mengganggu jadwal belajar-mengajar. Produksi dilakukan di luar jam sekolah, serta pada hari Sabtu dan Minggu. “Kebetulan anak-anak melakukan proses produk itu selesai sekolah. Hanya Sabtu dan Minggu sebelumnya, konsen di sini karena kita sekarang kurikulum merdeka yang dimana anak-anak ini belajar merdeka,” tambahnya.

#KurikulumMerdeka

SMAMTER juga menawarkan empat kompetensi unggulan: Pariwisata (siswa mendapatkan pengalaman praktik langsung di lapangan), Keislaman (pendidikan agama yang kuat sebagai pondasi karakter), Bahasa Inggris (pembelajaran dengan metode bilingual), dan Kebudayaan (memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal).

#KompetensiUnggulan

Dr. Rastya berharap program ini dapat menginspirasi sekolah lain untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek. “Kami ingin menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek seperti ini dapat menghasilkan sesuatu yang nyata. Semoga ini menjadi pilot project bagi sekolah lain,” ujarnya penuh harap.